Asuhan Keperawatan Pada Pasien Seksio Cesar
Definisi
Seksio sesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim
Ada 3 teknik seksio sesaria
1. trans peri tonealis
2. korporal (klasik)
3. ekstraperitoneal
Disproporsi sevalopelvik, gawat janin, plasenta previa, pernah seksio sesarea sebelumnya, kelainan letak, incoordinate iterin action, eklamsia, hipertensi.
- Ibu : infeksi puerperal, pendarahan, luka pada kandung kencing, embolisme paru-paru
- Bayi : Kematian perineal
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1. Sirkulasi
Gejala : riwayat masalah jantung, ggk, edema pulmonal, penyakit vaskuler, parfer atau stasis vaskuler
2. Integritas Ego
Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis
Tanda : tidak dapat beristirahat, peningkatan keteganggan / peka rangsang stimulasi simpatis.
3. Makanan/cairan
Gejala : Insufiensi pangkreas / DM (predsisposisi untuk hipoglikemia
/ketoasidisis)
Malnutrisi
Membran mukosa yang kering
4. Pernbafasan
Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/ batuk, merokok
5. Keamanan
Gejala : Alergi atau sensitif terhadap obat, makanan, plester dan larutan.
Defisit immun
Munculnya kanker/ terapi kanker terbaru
Riwayat keluarga tentang hipertermia maligna
Riwayat penyakit hepatik
Riwayat transfusi darah/ reaksi tranfusi
Tanda : munculnya proses infeksi yang melelahklan, demam
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada post operesi (D oenges : 1999)
- Resiko tinggi infeksi b.d kulit yang rusak, trauma jaringan.
- Resiko tinggi perubahan suhu b.d pengunaan obat, zat anestesi
- Pola napas tidak efektif b.d obstruksi, ketidakseimbangan kongnitif.
- Perubahan persepsi sensori proses pikir b.d penginaan obat-obatan.
- Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d perbatasan pemasukan cairan secara oral.
- Nyeri b.d gangguan pada kulit / insisi.
- Kerusakan integritas kulit / jaringan b.d perubahan sirkulasi.
- Resti perubahan perfusi jaringan b.d hipoivolemik.
- Kurang pengetahuan tentang kondisi / situasi b.d tidak mengenal sumber imformasi.
- Ansietas / ketakutan b.d peerubahan pada status kesehatan .
- Gangguan pola tidur b.d perubahan linkungan, stresa psikologis.
- Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d kelemahan umum, penurunan mobilitas.
- Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan dan ketahanan.
3. PERENCANAAN
DP I : Resiko tinggi infeksi b.d kulit yang rusak, trauma jaringan post operasi
Intervensi :
a. Berikan perawatan aseptik dan antiseptik, pertahanan teknik cuci tangan yang baik.
b. Observasi daerah kulit yang mengalami kerusakan.
c. Pantau suhu secara teratur, catat adanya demam, mengigil, penurunan kesadaran.
d. Berikan antibiotik sesuai indikasi.
DP II : Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan dan ketahanan.
Intervensi :
a. Tentukan kemampuan funsional (skal;a 0-4) dan alasan ketidak seimbangan.
b. Catat respon emosional / tingkah laku untuk mengubah kemampuan.
c. Rencana aktivitas / kunjungan dengan periode istirahat adekuat sesuai kebutuhan.
DP III : Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d kelemahan umum, penurunan mobilitas.
Intervensi :
a. Antisipasi dan gunakan tindakan pencegahan pada pasien yang memiliki resiko kerusakan kulit seperti seseortang yang kurus, kegemukan, lansia / kelemahan.
b. Kaji status nutrisi dan mulai tindakan perbaikan sesuai petunjuk, lakukan diet seimbang misalnya : protein adekuat, vitamin dan mineral.
c. Ubah posisi sering di tempat tidur dan dikursi, rekomendasikan 10 menit latihan setiap jam dan lakukan rentang gerak.
d. Pertahankan agar seprai dan selimut tetap kering, bersih dan bebas dari larutan, serpihan atau material lainya yang dapat mengiritasi.
0 komentar:
Posting Komentar